Sejarah Desa

Sejarah Ringkas Desa Aman Damai

Sejarah Desa Aman Damai awalnya Merupakan Lahan Konsensi Perkebunan Sukaranda, dan Setelah Negara Republik Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 maka areal tanah perkebunan tersebut kembali kepada Pemerintah Negara Republik Indonesia

Asal muasal warga Desa Aman Damai sendiri adalah warga pindahan dari Perkampungan Tanjung Jati, Padang Brahrang, Padang Cermin, Cinta Dapet. Pada tahun 1949 saat terjadi Agresi Militer Belanda  II, daerah di penuhi konflik sehingga sebagian warga Perkampungan Tanjung jati, Padang Brahrang, Padang Cermin, Cinta Dapet di ungsi dan di pindahkan ke areal konsensi perkebunan sukaranda adar terhindar dari konflikatas peristiwa Agresi Militer Belanda II tersebut..

Pada tahun 1950 areal tersebut melalui panitia Lendra Forum yang pada waktu itu diketuai oleh Bapak Purnama Siregar di bebaskan serta dibagikan kepada masyarakat yang mana masing-masing masyarakat pengungsi tersebut mendapat bagian untuk tapak perumahan seluas 4800 M2/KK dan Persawahan seluas 10.000 M2. Mereka hidup dan membentuk suatu kelompok sampai akhirnya mencetuskan diri menjadi sebuah perkampungan yang bernama perkampungan Sentosa, atau disebut dengan Desa Sentosa dimana sebagai pejabat Kepala Desa pada saat itu adalah Bapak Purnama Siregar yang menjabat dari tahun 1950 s/d 1955.

Desa Sentosa ini memiliki areal lahan yang sangat subur dan masyarakatnya dapat memenuhi kebutuhan hidup serta memiliki kehidupan yang sejahtera. Sehingga suatu hari hal tersebut terdengar oleh desa tetangga dan akhirnya areal desa yang merupakan eks perkebunan tersebut menjadi rebutan oleh desa tetangga, sehingga terjadilah perselisihan antara desa Sentosa dengan desa tetangga yang tidak lain adalah  Desa Tanjung Keriahan, Desa Suka Pulung dan Desa Kuta Parit.

Setelah sekian lama terjadinya perselisihan, akhirnya di temukanlah jalan damai oleh ke 4 desa tersebut dan terjadilah kesepakatan/perdamaian antara ke empat desatersebut. Sejak terjadinya kesepakatan Perdamaian di areal wilayah eks perkebunan sukaranda tersebut, Desa Sentosa pun sejak saat itu mengganti namanya menjadi Desa AMAN DAMAI yang maksud dan tujuannya agar tidak ada lagi konflik dan perselisihan dengan Desa yang lainnya.